Pengertian Muatan
Muatan kapal (cargo) merupakan objek dari pengangkutan dalam sistem
transportasi laut, dengan mengangkut muatan sebuah perusahaan pelayaran niaga
dapat memperoleh pendapatan dalam bentuk uang tambang (freight) yang sangat menentukan dalam kelangsungan
hidup perusahaan dan membiayai kegiatan dipelabuhan. Pengertian Muatan Kapal menurut Sudjatmiko (1995:64)
adalah:
” Muatan kapal adalah; segala macam barang dan barang dagangan (goods and merchandise) yang diserahkan kepada pengangkut untuk diangkut dengan kapal, guna diserahkan kepada orang/barang dipelabuhan atau pelabuhan tujuan”. Pengertian Muatan Kapal menurut PT Pelindo II (1998:9) adalah: ”Muatan kapal dapat disebut, sebagai seluruh jenis barang yang dapat dimuat ke kapal dan diangkut ke tempat lain baik berupa bahan baku atau hasil produksi dari suatu proses pengolahan”.
Menurut Arwinas (2001:9) muatan kapal laut dikelompokkan atau dibedakan menurut beberapa pengelompokan sesuai dengan jenis pengapalan, jenis kemasan, dan sifat muatan
” Muatan kapal adalah; segala macam barang dan barang dagangan (goods and merchandise) yang diserahkan kepada pengangkut untuk diangkut dengan kapal, guna diserahkan kepada orang/barang dipelabuhan atau pelabuhan tujuan”. Pengertian Muatan Kapal menurut PT Pelindo II (1998:9) adalah: ”Muatan kapal dapat disebut, sebagai seluruh jenis barang yang dapat dimuat ke kapal dan diangkut ke tempat lain baik berupa bahan baku atau hasil produksi dari suatu proses pengolahan”.
Menurut Arwinas (2001:9) muatan kapal laut dikelompokkan atau dibedakan menurut beberapa pengelompokan sesuai dengan jenis pengapalan, jenis kemasan, dan sifat muatan
a. Pengelompokan
muatan berdasarkan jenis pengapalan adalah :
1. Muatan sejenis (Homogenous Cargo)
Adalah
semua muatan yang dikapalkan secara bersamaan dalam suatu kompartemen atau
palka dan tidak dicampur dengan muatan lain tanpa adanya penyekat muatan dan
dimuat secara curah maupun dengan kemasan tertentu.
2. Muatan campuran (Heterogenous Cargo)
Muatan
ini terdiri dari berbagai jenis dan sebagian besar menggunakan kemasan atau
dalam bentuk satuan unit (bag, pallet, drum)
disebut juga dengan muatan general cargo.
b. Pengelompokan
muatan berdasarkan jenis kemasannya :
1. Muatan Unitized
Yaitu
muatan dalam unit-unit dan terdiri dari beberapa jenis muatan dan digabung
dengan menggunakan pallet, bag, karton,
karung atau pembungkus lainnya sehingga dapat disusun dengan menggunakan
pengikat.
2. Muatan Curah
Muatan
curah (bulk cargo) adalah muatan yang diangkut melalui laut
dalam jumlah besar. Pengertian Muatan Curah menurut Sudjatmiko (67) adalah: “Muatan Curah (bulk cargo) adalah muatan yang terdiri dari suatu muatan yang
tidak dikemas yang dikapalkan sekaligus dalam jumlah besar”. Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
muatan Bulk cargoini tidak menggunakan pembungkus dan dimuat
kedalam ruangan palka kapal tanpa menggunakan kemasan dan pada umumnya dimuat
dalam jumlah banyak dan homogen. Muatan curah dibagi menjadi:
·
Muatan Curah Kering
Merupakan
muatan curah padat dalam bentuk biji-bijian, serbuk, bubuk, butiran dan
sebagainya yang dalam pembuatan/pembongkaran dilakukan dengan mencurahkan
muatan ke dalam palka dengan menggunakan alat-alat khusus. Contoh muatan curah
kering antara lain biji gandum, kedelai, jagung, pasir, semen, klinker, soda
dan sebagainya.
·
Muatan Curah Cair
Yaitu
muatan curah yang berbentuk cairan yang diangkut dengan menggunakan kapal-kapal
khusus yang disebut kapal tanker. Contoh muatan curah cair ini adalah bahan
bakar, crude palm oil (CPO), produk kimia cair dan
sebagainya.
·
Muatan Curah Gas
Yaitu
muatan curah dalam bentuk gas yang dimampatkan, contohnya gas alam (LPG).
·
Muatan Peti Kemas
Yaitu
muatan berupa wadah yang dari baja, besi, aluminium yang digunakan untuk
menyimpan atau menghimpun barang.
c. Pengelompokan
muatan berdasarkan sifat muatan :
1. Muatan Sensitive
2. Muatan Mengganggu
3. Muatan Berbahaya
4. Muatan Berharga
5. Muatan Rahasia
6. Muatan Dingin
7. Muatan Hewan Ternak
Suatu pelayanan angkutan muatan dapat dikatakan
baik, jika :
a. Barang
yang diangkut tiba tepat pada waktunya
b. Muatan
yang diangkut tidak rusak atau hilang
c. Tarif
uang tambang (freight) sesuai dengan
pasar sehingga harga jual barang masih menghasilkan keuntungan
d. Terjalin
hubungan yang baik dengan para pengangkut
e. Klaim
kerusakan atau kehilangan cepat dibayar
Agar kapal-kapal dapat beroperasi seefisien
mungkin, dalam merencanakan pengangkutan muatan, perusahaan pelayaran harus terlebih
dahulu melihat :
a. Jenis
muatan yang akan diangkut
b. Jumlah
pelabuhan yang akan disinggahi dan fasiitas untuk menerima atau membongkar
muatan
c. Jenis
kapal, bentuk ruang muatan, serta rintangan yang mungkin akan ditemui
d. Opsi
muatan yang mungkin didapat
e. Jadwal
pelayaran kapal-kapalnya agar tidak berlayar bersamaan
Untuk mencapai hasil tersebut,
perusahaan pelayaran harus memperhatikan kendala dalam hal :
a.
Kerusakan kapal
b.
Keselamatan ABK dan
orang lain
c.
Kerusakan muatan
d.
Penggunaan ruang
muat kapal secara maksimum
e.
Sistematika dan
kecepatan bongkar muat